Ada kalanya aq bosan menjadi diri sendiri. Aneh ya. Kalau ga mau jadi diri sendiri, siapa juga yang mau menggantikan posisi q? aq pernah bilang sama salah seorang teman baik, waktu itu kami sama-sama dilanda kebosanan dalam menjadi diri kami sendiri, bahwa kalau saja punya kesempatan untuk menjadi orang lain sekalipun sebentar, aq mau mencobanya.
Ekstrimnya seperti ini, jika di Indonesia ada program perlindungan saksi seperti di luar negeri, aq mau ngedaftar. Put my name on the top of the list!
aq pengen punya nama baru, lingkungan baru, hidup baru, sejarah baru, semua track record tentang masalalu dihapus, kehidupan lama dimasukkan ke alam gudang dan aq menjadi orang lain yang benar-benar berbeda.
aq mau menjalaninya. Sekalipun harus melihat orang dibunuh sama mafia dulu. (maksudnya kan, biasanya yang ikut perlindungan saksi itu orang-orang yang pernah melihat pembunuhan oleh mafia dan dikejar-kejar, makanya butuh perlindungan polisi..)
Tapi kalau benar-benar menjalani hidup yang lain itu, bagaimana dengan orang-orang yang aq tinggalkan? Bagaimana dengan separuh sejarah hidup q yang sudah terpatri di dalam ingatan mereka selama ini?
Berarti aq tidak sepenuhnya dihapus dari dunia ini dong ya. Berarti aq benar-benar tidak bisa menjadi orang yang benar-benar baru. Karena mereka yang tahu dan kenal dengan q tentunya menyimpan semua itu. Keluarga, teman-teman, musuh-musuh q *hehehe*, dan orang lain yang pernah kenal dengan diri q, atau yang hanya sekedar melihat bayangan q yang melintasi retina dan terekam dalam memori mereka untuk sepersekian detik.
aq pernah membaca bahwa cinta yang terindah adalah cinta yang dapat membuat kita menyadari bahwa kita dicintai dan pada akhirnya, mencintai diri kita sendiri.
Untuk semua yang telah memberikan cintanya kepadaku, terima kasih karena telah membiarkan diriku mengetahui bahwa aku sangat dicintai. Dan..
tidak mau untuk menjadi orang lain lagi.. :)
